Sejumlah warga di Jakarta mengaku belum mengetahui jika mi instant Indomie ditarik dari peredaran oleh pemerintah Taiwan. Seperti hari-hari biasanya, mereka masih tetap mengkonsumsi mi instan yang dinilai pemerintah Taiwan berbahaya bagi kesehatan tersebut.
Lalan misalnya. Pemilik warung Indomie ini masih beroperasi seperti biasa. Di warungnya, tidak terlihat penurunan jumlah konsumen. "Belum pernah dengar mengenai hal (penarikan oleh Taiwan) ini. Dan saya kira ini juga tidak berpengaruh bagi penjualan di warung saya," jelas Lalan.
Senada dengan Lalan, Yakob juga mengaku tidak tahu menahu mengenai hal ini. Meski begitu, Yakob khawatir akan dampak zat tersebut kepada anak-anak yang mengkonsumsinya. "Saya sering mengkonsumsi mi instan ini. Sehari bahkan bisa sampai dua kali. Saya pikir jika memang benar mengandung bahan berbahaya tentunya akan berdampak negatif bagi konsumen," ujarnya singkat.
Pihak Departemen Kesehatan dan Makanan Taiwan menarik produk mie instant indomie karena diduga mengandung dua zat yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang dijual. Namun pihak PT. Indofood, selaku produsen Indomie menyatakan tidak yakin produk yang dirazia adalah produk yang diekspor resmi ke Taiwan.
Kementerian Kesehatan belum merasa perlu mengeluarkan imbauan kepada konsumen mie instan merk "Indomie" di Indonesia sehubungan dengan penarikan besar-besaran dan pelarangan produk tersebut di Taiwan.
Usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan di Jakarta Senin, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, sekarang pihaknya masih menelusuri apakah Indomie yang beredar di Taiwan sejenis dengan yang ada di Indonesia atau tidak.
"Belum ada imbauan apa-apa karena kita belum tahu apakah Indomie yang sama dijual di kita. Perlu ditelusuri," ujarnya.
Setelah menerima berita tentang pelarangan produk Indomie di Taiwan, Menkes telah memberikan arahan kepada Badan Pengawas Peredaran Obat-obatan dan Makanan (BP POM) untuk melakukan pemeriksaan.
Namun, Menkes mengaku belum mendapatkan laporan dari BP POM tentang hal tersebut. "Mungkin besok atau lusa kita tanyakan lagi. Ini lagi ditelusuri," katanya.
Departemen Kesehatan Taiwan akhir pekan lalu menyita produk Indomie di pasaran karena diduga mengandung bahan pengawet berbahaya Hydroxy Methyl Benzoate yang seharusnya digunakan untuk kosmetik, bukan makanan.
Sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selaku produsen Indomie menyatakan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan dan Biro Keamanan Makanan Taiwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar