Seperti diketahui, kebutuhan primer manusia ada 3; sandang, pangan, dan papan. Pastinya, memulai bisnis dalam ketiga hal ini akan bisa menguntungkan bila dilakukan dengan serius dan melakukan perhitungan yang tepat.
Dalam acara peluncuran Lotte Mart UFS Food Professionals Center, Cindy Gunawan, Channel Marketing Manager Unilever Foodsolutions (UFS) mengatakan bahwa pasar kuliner atau horeka (hotel, restoran, dan katering) masih cukup menjanjikan.
'Kami di UFS percaya, bisnis ini akan tumbuh terus. Di Asia, misalnya, di Hong Kong, 70 persennya makan di luar. Di Indonesia, juga banyak orang yang makan di luar rumah. Coba kita lihat, sekarang pegawai perempuan sudah makin banyak, padahal dulu para wanita sebagai pasangan yang memasak di rumah, sekarang sudah tak sempat. Alhasil, banyak yang makan di luar rumah. Waktu untuk masak jadi lebih dikit, ekonomi terus berkembang. Maka bisnis ini akan terus maju,".
Sementara Adam Djokovich, Managing Director Unilever Foodsolutions Indonesia mengatakan, "Pertumbuhan horeka masih sulit untuk dipatok dalam angka. Namun, kami bisa memastikan prospeknya masih sangat baik. Di Amerika Serikat saja, total pengeluaran rumah tangga seseorang untuk makanan bisa mencapai 50 persen untuk bagian makanan saja. Namun, di Indonesia, home industry untuk makanan bisa mencapai 30 persen."
Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai angka prospek dan pertumbuhan di bidang kuliner, Cindy mengungkapkan, "Perusahaan kami tidak bisa memberikan angka prospek pasarnya. Namun, di perusahaan kami, untuk memulai suatu program bisnis, persentase prospeknya pasti double digit, enggak mungkin 1 digit. Jadi sudah pasti bisnis horeka ini masih bagus di Indonesia.".
Dalam acara peluncuran Lotte Mart UFS Food Professionals Center, Cindy Gunawan, Channel Marketing Manager Unilever Foodsolutions (UFS) mengatakan bahwa pasar kuliner atau horeka (hotel, restoran, dan katering) masih cukup menjanjikan.
'Kami di UFS percaya, bisnis ini akan tumbuh terus. Di Asia, misalnya, di Hong Kong, 70 persennya makan di luar. Di Indonesia, juga banyak orang yang makan di luar rumah. Coba kita lihat, sekarang pegawai perempuan sudah makin banyak, padahal dulu para wanita sebagai pasangan yang memasak di rumah, sekarang sudah tak sempat. Alhasil, banyak yang makan di luar rumah. Waktu untuk masak jadi lebih dikit, ekonomi terus berkembang. Maka bisnis ini akan terus maju,".
Sementara Adam Djokovich, Managing Director Unilever Foodsolutions Indonesia mengatakan, "Pertumbuhan horeka masih sulit untuk dipatok dalam angka. Namun, kami bisa memastikan prospeknya masih sangat baik. Di Amerika Serikat saja, total pengeluaran rumah tangga seseorang untuk makanan bisa mencapai 50 persen untuk bagian makanan saja. Namun, di Indonesia, home industry untuk makanan bisa mencapai 30 persen."
Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai angka prospek dan pertumbuhan di bidang kuliner, Cindy mengungkapkan, "Perusahaan kami tidak bisa memberikan angka prospek pasarnya. Namun, di perusahaan kami, untuk memulai suatu program bisnis, persentase prospeknya pasti double digit, enggak mungkin 1 digit. Jadi sudah pasti bisnis horeka ini masih bagus di Indonesia.".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar