Kontrak harga emas menembus rekor baru di New York pada posisi 1,510.30 dolar AS per troy ons (31.1 gram).
Hal ini disebabkan oleh ketegangan di Libya dan beberapa daerah lainnya di Timur Tengah, yang mendongkrak permintaan emas sebagai investasi alternatif.
Menurut Frank McGhee, Head Dealer Inegrated Brokerage Service LLC di Chicago, "Kekerasan yang terus berlangsung di Timur Tengah Mendorong banyak investor membeli emas.
Hal ini mendorong harga emas menembus level baru. Dia menambahkan, saat ini pemulihan ekonomi dunia tersendat. Melonjaknya harga minyak di atas level 100 dolar AS akan mendorong pemerintah kembali menyalurkan uang ke dalam sistem finansial. "Saya cemas stagflasi akan terjadi lagi.".
Emas dianggap memiliki kewajiban tradisional sebagai alat lindung nilai (hedge) terhadap penurunan nilai mata uang sekaligus sebagai cara untuk melindungi kekayaan seseorang. Dalam sejarah, emas telah sangat efektif untuk menjaga kekayaan. Jadi, tidak mengejutkan bahwa harga emas meningkat lebih dari lima kali di 10 tahun terakhir. Emas telah mengalahkan sebagian besar saham, obligasi perusahaan dan pemerintah, properti serta mata uang selama sepuluh tahun terakhir.
Bahkan, secara alami, emas memiliki persediaan yang terbatas sementara permintaan setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang memicu penguatan harga emas.
Dengan semakin meningkatnya harga emas, maka emas pun semakin menarik sebagai instrumen investasi. Bukan hanya bank sentral, tetapi institusi finansial pun mengejar emas sebagai instrumen investasi spekulatif dan strategi portofolio mereka. Mereka pun melakukan ini sebagai antispasi jika terjadi perbaikan ekonomi global diiringi berlanjutnya kebijakan stimulus fiskal dan moneter yang akan memicu kenaikan harga. Bukan hanya emas secara fisik, namun kebutuhan investasi atas emas juga terus meningkat dalam bentuk sekuritas berbasis emas atau "gold-backed securities" dalam pasar Exchange Traded Funds atau ETF. Meningkatnya penggunaan emas ETF dalam rangka diversifikasi risiko juga pada gilirannya secara siklus semakin meningkatkan harga emas.
Outlook Bullish Jangka Panjang Emas
Januari tahun ini, emas sempat terpuruk dan menjadikan Januari 2011 sebagai bulan terburuk emas selama 14 tahun. Namun, sepertinya secara teknikal emas masih bullish (menguat) dalam jangka panjang.
Sementara Emas berjangka jatuh sebanyak 8,1 persen pada Januari lalu, mereka masih 20 persen lebih tinggi dari tahun yang lalu. Logam ini telah meningkat selama 10 tahun berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang dalam setidaknya sembilan dekade.
Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengantisipasi bullish emas tersebut adalah Moving Average (MA) 150 Day atau rata-rata pergerakan 150 harinya yang memberi indikasi bahwa emas mungkin akan naik 21% ke level rekor akhir Juni nanti.
Emas anjlok ke level 1308.10 pada 28 Januari, level terendah 2011. Di hari yang sama, emas rebound dari MA 150 Day saat itu berada dilevel $1,308.30. Hal ini bisa jadi adalah sinyal bahwa emas berpotensi reli hingga ke level baru di $1,630 sekitar akhir Juni nanti.
Sebelumnya, emas rebound dari MA 150 Day sebanyak tiga kali pada tahun lalu. Terakhir kali emas diperdagangkan di dekat MA 150 Day berada di akhir Juli. Sejak 1 Agustus, harga telah maju 13 persen. Mereka menyentuh rekor $ 1,432.50 pada tanggal 7 Desember. Emas tersebut tidak jatuh di bawah MA 150 Day sejak Januari 2009. Pada Bulan Mei 2011 harga emas telah mencapai $ 1.510,30 merupakan rekor baru harga emas, dan diprediksikan sampai akhir tahun 2011 dapat menembus $1.600,00.
Kesempatan bagi anda untuk berbisnis emas untuk melindungi investasi anda, dapatkan kiat-kiat jitu berinvestasi emas melalui "Jurus Cerdas Berkebun EMAS, strategi berinvestasi EMAS dengan cara yang tidak pernah Anda Fikirkan." Untuk Download ebook Jurus cerdas berkebun emas tersebut KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar